Sondag 16 November 2014

That feel



Tidak bisa makan dan tidak bisa tidur hanya dasarnya. Tapi saat tidur dan terbangn itulah penyiksaannya. Mimpi harapan dan kenyataan menjadi penyiksamu. Kau ingin mengurangi pedihmu tapi kau tidak bisa bercerita dengan orang lain karena takut orang akan menganggapmu buruk dan berlebihan. Yang kau bisa hanya menangis sendirian. 

Kita sudah berakhir. Semua sudah berakhir. Hanya itu yang ada difikiranmu. Ketakutanmu karena semua akan menjadi beda mulai saat itu semakin menambah pedihmu. Semakin kau mencoba mengahpusnya semakin kenangan indah bermunculan di kepalamu. 

Tapi yang lebih menyakitkan saat kau mulai menyadari. Cuma aku yang menangis. Dan dia tetap bahagia dan baik baik saja. Keadanmu menjadi seburuk ini dan dia tidak pernah memikirkanmu. 

Setiap hari pedihmu terus berulang seperti kau telah dibuang 365 kali dalam setahun. Sedikitpun kau tak bisa membagi pedihmu karena kau sendiri tidak tau bagaimana rasanya di tinggal orang yang kau sayang.

Semua yang kau tau hanya rasa sakit sampai kau merasa ingin mati. Tapi kau tidak punya keberanian untuk itu.

Begitulah rasanya saat kau ditinggal ketika kau sedang cinta-cintanya.

Saterdag 30 Augustus 2014

aku bukan gadis yang seperti itu



Aku.....
Bukan tipe gadis berparas cantik yang bisa membuat banyak pria ingin berada di dekatku. Bukan gadis manis yang bisa membuatmu begitu takut kehilanganku karena takut aku direbut orang lain. Bukan, aku bukan seperti itu.

Bukan tipe gadis cerdas yang dikagumi banyak orang dan membuatmu menjadi was was karena sewaktu waktu akan ada yang lebih bisa menarik perhatianku. Bukan, aku bukan seperti itu.

Bukan tipe gadis kaya dengan lingkungan mewah yang bisa membuatmu lantas menjadi begitu terkenal karena berada di sampingku. Bukan, aku bukan seperti itu.

Bukan tipe gadis penyabar yang bisa membuatmu merasa betah untuk berada disampingku. Atau tipe gadis baik hati dengan tutur kata yang lembut yang mampu memukau mu setiap waktu. Bukan, aku bukan seperti itu.

Aku....
Cuma  gadis berparas tidak menarik yang mendapat keberuntungan entah dari mana sehingga mellihatmu datang dan bilang menyukaiku.

Cuma gadis berotak pas-pasan tapi begitu di penuhi oleh mimpi-mimpi masa depan. Dan disalah satu mimpi itu ada kamu.

Cuma gadis sederhana yang berharap suatu saat bisa menghujani mu dengan berbagi macam hadiah indah untuk menunjukkan bahwa kau istimewa.

Cuma gadis pemarah yang bisa dengan mudah jengkel karena hal-hal kecil yang kapan saja bisa membuatmu muak. Gadis kasar yang susah mengontrol emosi sendiri yang akan dengan mudah membuatmu ilfil.

Aku...
Gadis yang marah setiap kali kau tiba tiba menghilang dan lama membalas pesan singkatku. Gadis yang sering merengek dan menyusahkanmu. Gadis yang berulang kali bilang putus karena terlalu cepat putus asa. Gadis yang susah mengerti tapi slalu ingin dimengerti. Gadis cerewet yang mungkin slalu membuatmu pusing. Gadis yang marah kerena cemburu dengan hal yang selalu sama meski sudah beribu kali kau menjelaskan yang sebenarnya. Gadis yang memendam kecewa saat sadar aku tidak bisa menjadi gadis nomor satu meski berusaha walau hanya untuk kamu.
Gadis yang bisa tiba-tiba menjadi begitu sensitif hanya karena terlalu malu untuk bilang rindu. Gadis yang berkali kali cemburu pada yang sama. Gadis yang lebih memilih diam dan lari dari masalah hanya karena terlalu gengsi untuk bertanya. Gadis yang berkali kali menyerah tapi terlalu takut kalau kau akan ikut menyerah.

Aku...
Gadis yang selalu menunggu pesan singkat mu saat bangun di pagi hari. Gadis yang selalu tersenyum membaca kata-kata ”I love u” di pesan singkat yang kau kirimkan. Gadis yang menangis saat mengetik pesan singkat yang penuh dengan kata kata kasar karena marah. Gadis yang tersenyum saat terbangun di tengah malam karena mebaca pesan singkat “selamat tidur”mu. Gadis yang sering tersenyum di belakang penggungmu. Gaadis yang menyukai wangi aroma tubuhmu. Gadis yang terlalu suka mengusap dahi berkeringatmu. Gadis yang tersenyum dalam hati melihat wajah kesalmu. Gadis yang slalu suka saat kau genggam tangnnya. Gadis yang slalu merasa istimewa saat kau pegang kepalanya.


Aku....
Gadis pemarah yang diam-diam takut kehilanganmu

kepadamu...

Kamu tau?
Aku selalu memikirkan mu bahkan saat kau berada tepat disampingku.

Apa kau bisa memberikan aku penjelasan untuk semua rasa yang berhasil kau ciptakan untukku?

Apa kau perduli bila aku mengatakan semuanya kepadamu?

Saat kau duduk sendirian apa kau juga memikirkan tentag kita seperti yang selalu aku lakukan?

Apa kau takut semuanya berakhir saat ego merentangkan tangannya di tengah tengah kita seperti yang selalu aku rasakan?

Apa kau rindu tapi malu saat jarak menarik kita ke sisi yang berbeda seperti yang selalu aku sembunyikan darimu?

Apa kau khawatir semuanya tiba tiba berubah saat kau merasa begitu nyaman karena waktu yang cepat bosan melihat semua keadaan yang terlalu membuat iri?

Apa ada rasa nyilu pedih saat kau melihat luka dimataku seperti yang selalu aku rasakan saat luka itu ada dimatamu?

Apa kau menyukai tawaku seperti aku yang menggilai tawamu?

Apa kau merasa nyaman dengan hangat yang merangkul tangan kita yang saling menguatkan seperti aku yang selalu memuja nyaman ini?

Kau tau setiap  angin yang menggelitik telingamu dengan semilir merdu, itu aku yang sedang merangkai kata malu untuk sampaikan rindu.

Kau tau cahaya pagi yang masuk ke matamu yang menyayukan mata ngantukmu dan membuatmu ingin kembali bermimpi, itu aku yang berusaha membuatmu sadar kalau hidup lebih indah ketimbang mimpi saat kita merentang langkah dalam alur nada yang memabukkan.
Ini cintaku. Cuma sekedar rasa sederhana yang mengkin bisa melukai hatimu kapanpun karena kebodohanku. yang berusaha menguatkanmu dengan lengan lemah yang tidak bisa diandalkan. Yang mencoba membuatmu nyama dengan ego ku yang menyebalkan.

Ada ratusan kata maaf yang tertahan di ujung tenggorokan karna terlalu malu untuk meluncukannya keluar. Ada ribuan bulir air mata yang siap ku keluarkan diam diam di balik punggungmu untuk mempertahankan hubungan ini. ada jutaan ego yang ku sembunyikan untuk membuatmu untuk tetap tinggal di sisiku. 

Dan ada satu hati yang selalu siap terima kekuranganmu, memaklumi setiap kesalahanmu, mencintai semua yang ada pada dirimu.

Saterdag 12 Julie 2014

Berlalu



Mungkin karena hati punya batas lelahnya. Makanya aku tak tersipu saat kau katakan rindu. Mungkin waktu memberi tau mana yang pantas untuk di jaga. Makanya aku tak ragu saat kau tanyakan rasa yang dulu.
Rasanya terlalu telat untuk kita sama sama membicarakan yg sudah berlalu dengan cinta yang malu malu.  Tapi ntah kenapa tak ada rasa menyesal dalam keterlambatan ini.
Mungkin karena aku tau kau sudah bahagia dengan yang kau punya. Atau karena aku yang sudah terlalu bahagia dengan dia yang berada di sampingku saat ini.

Mungkin benar, Tuhan tak akan menurunkan luka tanpa obat nya. Aku hanya membutuhkan waktu yang sedikit lama untuk menyadarinya.
Rasanya bahagia saat kau katakan hai kepadaku. Tapi ntah kenapa tak ada rasa berbunga bunga itu lagi yang merayap di hati.
Mungkin karena aku sadar kita yang tak mungkin untuk bisa bersama lagi seperti dulu. Atau aku yang sekarang terlalu menginginkan dia yang bersamaku. Dan bukannya kamu.

Aku tak tau. Ini aku yang terlalu lelah menunggumu atau dia yang sudah berhasil membuatku terlalu cinta.
Rasa nyaman yang dia hadirkan untukku mampu membalut kenangan yang dulu kau berikan untukku. Rasa cemburu yang berhasil dia ciptakan kepadaku mampu menyesap pedih luka yang dulu aku rasakan saat melihatmu dengan orang lain. Rasa sayang yang dia hadiahkan untukku mampu membuatku berpaling dari kenangan untuk terus menatap ke depan.

Kita mungkin memang ditakdirkan untuk menjadi stuck ke satu orang untuk waktu yang lama. Tapi itu bukan berarti kita tak akan mampu melaluinya. Kita hanya butuh waktu. Atau mungkin butuh seseorang yang akan memberikan kita hal hal yang lebih manis dan lebih indah di bandingkan semua kenangan itu.  
Lalu kita menjadi lupa. Seperti menata kembali ruangan. Kita hanya akan pelan pelan mengganti semua yang telah lama terpajang disana dengan sesuatu yang baru yang sekarang telah kita miliki. Lalu hanya akan ada dia di sana. hanya aku dan dia. Ruangan itu terlalu penuh untuk dimasuki hal lain selain kami.

Saat ini tak ada lagi kata seandainya yang menggantung seperti dulu. Tak ada pertanyaan seperti ‘seandainya yang ada di sampingku saat ini kamu dan bukannya dia’ saat aku berada di sampingnya.
Tak pernah ada lamunan kita yang dulu saat aku masih terjaga di malam yang larut. Tak ada lagi mendengar lagu yang kita dengar dulu saat aku mulai merindu.
Sekarang yang ada hanya dia. Terlalu bahagia dan membayngkannya. Terlalu marah dan membayangkannya. Terlalu sedih dan membayangkannya. Semua hanya tentang dia.

Sekarang kau hanya seseorang dari masa lalu yang pernah membuatku sangat cinta. Seseorang yang pernah membuatku bertahan dengan waktu yang lama dengan luka. Seeorang yang pernah membuatku jatuh dan susah lupa.  Tapi itu semua dulu.

Sekarang, rasa yang dulu Cuma sesuatu yang sudah berlalu :)



Missing You



Kenapa kau tersenyum seperti itu? Jangan bersikap seperti kau mengenal baik diriku karena aku bukan dia yang kau kenal dulu. Jangan berani menggenggam tangan ku seperti itu. Karena aku benci sentuhanmu. Sudah ku katakan aku bukan dia yang kau kenal dulu.
Kenapa kau menghampiriku seperti ini? kaki dan tanganku sedikit gemetar tapi aku yakin aku baik baik saja. Tentu, aku seperti biasa. Akan sangat baik baik saja.

Tapi aku bohong.
Bagaimana aku baik baik saja saat kau tinggalkan aku dengan alasan yang tak bisa kuterima seperti itu. Bagaimana aku baik baik saja saat kau tiba tiba menghilang seperti kau tak pernah ada.

Sisi hatiku hanya menjadi dingin saat kau kembali. Aku hanya membenci mu atas apa yang kau lakukan dulu. Aku tak  suka kau kembali dan mengacaukan semuanya seperti i ni.
Aku benci cinta mu yang mebakarku seperti dulu sebelum kau pergi. Aku benci perhatianmu yang membuatku semakin terluka saat kau menghilang.

Tapi aku lebih benci melihat diriku sendiri yang ternyata merindukanmu.

Kau menyuruhku untuk tersenyum. Bagaimana bisa. Kau kira yang dulu hanya lelucon. Lalu kau pergi dan akhirnya kembali seperti semua memang pantas kau lakukan kepadaku.
Jangan mendekatiku. Aku tak mau melihatmu tersenyum seperti itu. Aku benci melihatmu datang dengan membawa cinta. Cinta penuh perhitungan milikmu. Cinta memuakkan untukku.  
Tapi aku lebih muak dengan diriku yang ternyata masih mengingatmu dengan baik. Mengingat setiap kebiasaan yang kau lakukan saat kita masih bersama.

Sudahlah. Pergi dan berlalu seperti yang sudah semestinya. Jangan kembali untuk menegaskan bahwa slama ini sedikitpun aku tak pernah melupakanmu.  Jangan kembali untuk menyadarkan bahwa tak seharipun yang ku lalui tanpa merindukanmu. Aku benci itu. Aku membencimu.

Aku tau kau bahagia melihatku hancur seperti dulu. Untuk memuaskan egomu bahwa kau begitu di cintai. Aku tau kau tersenyum melihat air mataku, karena itu membuatmu percaya bahwa kau begitu berarti di hati seseorang. Pasti meyenangkan untukmu melihatku melamun dalam pedih. Karena itu membuatmu merasa puas. Bahwa kau berhasil membuat dirimu menjadi berarti dikehidupan seseoranng.
Tapi kali ini berhentilah. Aku tak akan memuaskan ego kejammu lagi.
Aku tak akan pernah memberimu kata “kita” untuk yang kedua kalinya.