I was so in love. So deep in love. Rasanya saat itu aku jatuh sejatuh jatuh nya. Percaya kalau he's always have my back. Terlalu percaya kalau kisah itu ngga bakal nemu ending, ending sepedih ini.
Aku cinta secinta cintanya. Tanpa tapi. Tanpa celah sedikitpun. Terlalu penuh. Aku benar benar cinta.
Lalu sama seperti semua kisah, semua mulai berubah. Mulai memudar jauh. Mulai menemukan titik titik perbedaan yg menyakitkan.
Lalu ntah knapa, seperti semua yg kami lalui slama ini tdak nyata, semua brakhir begitu saja.
Berakhir dgn pedih.
Percaya yg ku genggam lama ternyata bukan kebenaran.
Terlalu cinta, terlalu percaya ternyata membuatku terlalu luka.
But I keep walking. Look straight forward!
Berjalan seperti semua baik baik saja. Seperti hati tak patah. Seperti semua kenangan yg bermain di kepala ini tdak menyakitkan.
Aku baik baik saja.
Berkali kali aku tekankan itu tapi tetap saja aku tidak baik baik saja.
Cinta yg memenuhi hatiku selama ini pergi hilang sepenuhnya.
Aku trus berfikir aku tidak bisa. Tidak akan bisa tanpa dia. Tanpa dia yg nyatanya baik baik saja.
Konyol.
Aku sudah terlalu bergantung padanya. Menceritakan smua masalah, mengandalkannya di stiap situasi. Aku tidak bisa.
Tanpa nya aku pasti tidak mampu.
Aku ketakutan.
Tapi aku tetap berjalan seperti smuanya baik baik saja. Tertawa sepuasnya di siang hari, menangis seperti orang gila saat tengah malam di hantui kenangan yg indah tp pedih. Smakin bahagia kenangan yg diingat semakin pedih di hati.
Ini terlalu berat. Aku masih terlalu cinta.
Lalu aku mulai mempercepat jam tidur. Takut bertemu malam.
Aku mulai berhenti menangis, tidak lagi berlari kebelakang bermain dgn kenangan. Tapi disini rasanya hampa. Di hati yg dulu ada dia, kini kosong.
Tidak lagi mencari tau tntang dia tapi masih bertanya tanya. Masih sering membayangkan aktivitasnya.
Ini benar benar bodoh.
Orang orang yg datang, ku pandang sebelah mata.
Sudah lah fikirku.
Semua pasti akan sama. Mereka hanya berjuang mati matian di awal.
Dan meninggalkan ku sperti sampah di ujung jalan.
Aku malas memulai lagi. Malas mengenal orang dari awal lagi.
Lalu dia datang....
Dengan biasa, tanpa tanda. Dia datang.
Dengan santai dia mulai mengisi kekosongan. Tapi aku masih dengan fikiran konyol ku, aku malas nemulai.
Tapi dia tetap maju, dan ntah kenapa aku tidak mundur. Tidak seperti sebelum sebelumnya, aku tidak mundur.
Dia membuatku suka. Berhasil mengalihkan ku dari pedih. Berhasil menyedot sluruh perhatianku. Dan ntah sejak kapan, aku mulai meninggalkan smua yg mmbuatku pedih.
Dengan nya, membuat ku merasa I'm worth enough to be loved. Merasa, yg kemarin biarlah jadi kemarin.
Dia pelan pelan buatku berani lagi. Membuat ku membuang pandangan konyol ku.
Trus terfikir, is it too fast?
Lalu aku berfikir lagi, kalau ini terlalu cepat lalu aku mau menunggu sampai kapan?
Dia kayak org yg ngulurin tangan nya tanpa aku minta.
Dan saat dia bilang sayang, hati ku seperti sembuh.
Seperti sebelumnya aku tak pernah patah hati.
Ajaib sekali laki laki ini, fikirku.
Kalau ada yg bilang, Allah tidak akan menyia nyiakan kesabaran makhluknya, aku percaya.
Dia buat hari yg kemarin suram jadi berubah menyenangkan.
Membuat nyaman dengan mudahnya.
Membuatku seperti orang gila yg baru merasa cinta.
Terus membuatku tersenyum seperti oang gila. Dia benar benar menghapus sedih ku.
Seperti benar benar tau cara membuatku bahagia. benar benar tau cara mnyembuhkan hatiku.
Aku terus bertanya, kenapa aku?
Dan sekarang aku baru sadar, kalau semenjak ada dia aku tak lagi pernah menoleh ke belakang.
Saat ini aku baru sadar, kalau sekarang karena dia aku benar benar meninggalkan smua kenangan itu tanpa sakit.
And I just wanna say thank you, thank you for loving me. Thank you for accept me when all I can give to you just this broken heart. Thank you to make me fall in love again without any fear.
I love you.