Saterdag 19 Desember 2015

Bagian dari proses pemdewasaan

Cerita ini berawal sama seperti cerita cinta lainnya.

Saling berbunga bunga sebelum semuanya jadi memudar jauh.

Sudah bukan satu dua masalah yang dilalui bersama. Sudah bukan satu dua kenangan yang terbuat.

Membicarakan masa depan seakan kita punya petunjuk. Seakan yang akan terjadi nanti, kita akan tetap jadi kita.

Mengingat semua hal yang kau coba untuk membuatku tertawa.

Kita saling cinta, iya kan?

Saat ego ku dan ego mu beradu, tapi masih cinta yang menang.

Saat kita masih saling menggenggam alasan untuk saling mempertahankan.

Saat kesibukkan bukan jadi alasan untuk saling melukai.

Saat kau masih berdiri tegak di hadapan mereka yang mencoba meraihku.

Saat kau masih dengan bangga menggenggam tanganku dihadapan mereka.


Lalu semua mulai memudar jauh.

Kau dan aku tidak lagi saling bersaut rindu.

Kita saling menjaga agar tak saling melukai, tapi dengan seperti itu, kita sudah mulai tidak saling tertawa.


Semua argumen yang kau muntahkan kepadaku, yang membuatku seperti seseorang yang tak lagi pantas diperjuangkan.

Tapi sayangnya, aku masih berjuang. Sendirian.


Kita tak saling menyerah, saling menunggu untuk yang lain menyerah duluan.

Tak katakan pisah walau tau hubungan ini tak lagi bisa kemana mana.


Aku bertahan dengan menggenggam semua kenangan indah yang dulu kita lalui. Dengan terus berdoa, semoga semua itu nyata.

Lalu aku tau, itu nyata. Senyata air mata yang saat ini terus ada.

Kenapa aku bertahan? Saat satu satu nya yang berjuang disini cuma aku.
Kenapa aku bertahan? Saat kau hanya diam menunggu aku pergi.
Kenapa aku bertahan? Saat yang kau beri belakangan ini hanya luka.


Lalu dengan kelelahan, aku meminta kami untuk berhenti. Berhenti untuk saling menyakiti maksudku. Aku tau, disini bukan cuma aku yg sakit.
Aku sakit krna terus berharap dia kembali cinta seperti pertama dia meminta ku untuk masuk kekehidupannya.
Dan dia juga sakit karna tertahan disini, bersamaku. Disaat perasaannya terhadapku sudah sangat hampa.
Untuk sesaat, saat untuk pertama kalinya kau bukan lagi milikmu, aku berfikir aku takkan mampu. Untuk tidak lagi berada disisimu, untuk tidak lagi bercerita hariku kepadamu, untuk tidak lagi tertawa dan melihatmu tertawa, untuk tidak lagi menjadi satu satu nya wanitamu.


Aku jadi takut bertemu malam dan pagi. 
Aku takut kpada malam, krna stiap gelap datang, dia membawa semua kenangan kita ke kepalaku lalu menjatuhkan air mataku. 
Aku takut pagi datang, karena setiap bangun tidur aku slalu berharap smua hal buruk yg ku tangisi tadi malam hanyalah mimpi.


Hari hari tanpa kamu datang. Tetap sama. Tapi jadi smakin menyedihkan. Aku tetap bernafas, tetap tertawa, tetap makan tapi sudah tidak lagi menunggumu. 

Aku bertingkah seperti smuanya baik baik saja, seperti aku ini baik baik saja. Seperti kenangan yg bermain dikepalaku tidak membuat hatiku sakit.

Memaksakan diri untuk tidak melihatmu. Tidak lagi mencari tau tentangmu meski kepala terus bertanya tanya. 


Sesekali aku bertanya pada sahabatku, apa pernah untuk sekaliii saja kau ingat aku lalu menyesal, tapi slalu dgn tegas dia menjawab, tidak!



Lalu aku teruskan hari hari ku, sampai akhirnya dia datang...

Dia datang dan membuat aku merasa bahwa aku masih pantas untuk di jaga dan di cintai. Dia datang dan membuat aku lupa bahwa aku sedang patah hati. Dia datang dan mendewasakanku.
Menyadarkanku bahwa tidak ada cinta yg dipaksakan, dua orang saling cinta dan mereka akan saling jatuh ke satu sama lain. 

Dua orang saling cinta dan akan saling memperjuangkan, tidak dgn satu menunggu sdangkan yg lain bersakit sakit. Dua orang saling cinta dan mereka akan saling menjaga.


Ini tu bukan salahmu, mana bisa kau mengendalikan perasaanmu sendiri kan? Karna cinta memang bukan sesuatu yg bisa dikendalikan. Mungkin hanya caramu untuk menyampaikan itu yg kelewat kejam.

Terimakasih untuk semua yg pernah kau lakukan untukku, untuk semua yg pernah kau berikan kepadaku, untuk pernah membuatku menjadi wanita paling bahagia.

Terimakasih untuk sudah menerima kekuranganku untuk sementara waktu, terimakasih untuk pernah perduli saat kau tak lagi cinta, terimakasih untuk sudah membantuku membencimu walau itu sia sia, terimakasih untuk cinta yg dulu.



Kini kau dan aku sudah punya "kita" masing masing. Aku dan lelaki ku dan kau dengan "ntah siapapun yg akan jadi wanitamu".


seperti aku yg dulu begitu menyayangimu, kepada lelakiku kini aku pun begitu. Mungkin ini yg membuatku lebih bisa memaafkanmu. 


Dari hubungan aku dan kamu yg dulu, aku mengambil hal hal baik untuk ku teruskan pada lelakiku dan meninggalkan yg buruk supaya dia tidak pergi, seperti kamu.



Dan ini aku, yang dulu wanitamu, terimakasih, semoga tak ada benci yg mengikat hatimu saat kau mendengar nama ku.

Dinsdag 29 September 2015

Heal

I was so in love. So deep in love. Rasanya saat itu aku jatuh sejatuh jatuh nya. Percaya kalau he's always have my back. Terlalu percaya kalau kisah itu ngga bakal nemu ending, ending sepedih ini.



Aku cinta secinta cintanya. Tanpa tapi. Tanpa celah sedikitpun. Terlalu penuh. Aku benar benar cinta.



Lalu sama seperti semua kisah, semua mulai berubah. Mulai memudar jauh. Mulai menemukan titik titik perbedaan yg menyakitkan.


Lalu ntah knapa, seperti semua yg kami lalui slama ini tdak nyata, semua brakhir begitu saja.



Berakhir dgn pedih.


Percaya yg ku genggam lama ternyata bukan kebenaran.



Terlalu cinta, terlalu percaya ternyata membuatku terlalu luka.




But I keep walking. Look straight forward!



Berjalan seperti semua baik baik saja. Seperti hati tak patah. Seperti semua kenangan yg bermain di kepala ini tdak menyakitkan.


Aku baik baik saja.



Berkali kali aku tekankan itu tapi tetap saja aku tidak baik baik saja.



Cinta yg memenuhi hatiku selama ini pergi hilang sepenuhnya.



Aku trus berfikir aku tidak bisa. Tidak akan bisa tanpa dia. Tanpa dia yg nyatanya baik baik saja.


Konyol.



Aku sudah terlalu bergantung padanya. Menceritakan smua masalah, mengandalkannya di stiap situasi. Aku tidak bisa.

Tanpa nya aku pasti tidak mampu.





Aku ketakutan.




Tapi aku tetap berjalan seperti smuanya baik baik saja. Tertawa sepuasnya di siang hari, menangis seperti orang gila saat tengah malam di hantui kenangan yg indah tp pedih. Smakin bahagia kenangan yg diingat semakin pedih di hati.



Ini terlalu berat. Aku masih terlalu cinta.






Lalu aku mulai mempercepat jam tidur. Takut bertemu malam.



Aku mulai berhenti menangis, tidak lagi berlari kebelakang bermain dgn kenangan. Tapi disini rasanya hampa. Di hati yg dulu ada dia, kini kosong.




Tidak lagi mencari tau tntang dia tapi masih bertanya tanya. Masih sering membayangkan aktivitasnya.


Ini benar benar bodoh.





Orang orang yg datang, ku pandang sebelah mata.




Sudah lah fikirku.




Semua pasti akan sama. Mereka hanya berjuang mati matian di awal.
Dan meninggalkan ku sperti sampah di ujung jalan.



Aku malas memulai lagi. Malas mengenal orang dari awal lagi.


Lalu dia datang....



Dengan biasa, tanpa tanda. Dia datang.


Dengan santai dia mulai mengisi kekosongan. Tapi aku masih dengan fikiran konyol ku, aku malas nemulai.


Tapi dia tetap maju, dan ntah kenapa aku tidak mundur. Tidak seperti sebelum sebelumnya, aku tidak mundur.

Dia membuatku suka. Berhasil mengalihkan ku dari pedih. Berhasil menyedot sluruh perhatianku. Dan ntah sejak kapan, aku mulai meninggalkan smua yg mmbuatku pedih.



Dengan nya, membuat ku merasa I'm worth enough to be loved. Merasa, yg kemarin biarlah jadi kemarin.


Dia pelan pelan buatku berani lagi. Membuat ku membuang pandangan konyol ku.


Trus terfikir, is it too fast?

Lalu aku berfikir lagi, kalau ini terlalu cepat lalu aku mau menunggu sampai kapan?


Dia kayak org yg ngulurin tangan nya tanpa aku minta.


Dan saat dia bilang sayang, hati ku seperti sembuh.

Seperti sebelumnya aku tak pernah patah hati.


Ajaib sekali laki laki ini, fikirku.


Kalau ada yg bilang, Allah tidak akan menyia nyiakan kesabaran makhluknya, aku percaya.


Dia buat hari yg kemarin suram jadi berubah menyenangkan.


Membuat nyaman dengan mudahnya.

Membuatku seperti orang gila yg baru merasa cinta.

Terus membuatku tersenyum seperti oang gila. Dia benar benar menghapus sedih ku.


Seperti benar benar tau cara membuatku bahagia. benar benar tau cara mnyembuhkan hatiku.


Aku terus bertanya, kenapa aku?

Dan sekarang aku baru sadar, kalau semenjak ada dia aku tak lagi pernah menoleh ke belakang.
Saat ini aku baru sadar, kalau sekarang karena dia aku benar benar meninggalkan smua kenangan itu tanpa sakit.



And I just wanna say thank you, thank you for loving me. Thank you for accept me when all I can give to you just this broken heart. Thank you to make me fall in love again without any fear.


I love you.

Maandag 03 Augustus 2015

did you?

Setiap baca kata-kata “sebelum sejauh matahari kita pernah sedekat nadi” aku slalu tersenyum sinis.

Berawal dari “hai” yang ringan kau menghilang berpendar pelan-pelan. Seperti cahaya lampu kota saat dilihat dari atas bukit.
Aku suka sama kamu... ngga mungkin aku bilang ini duluan kan?

Selalu suka kamu yang berbicara ringan dengan semua lelucon mu yang tidak di buat buat. Aku fikir kita sama sama sedang fallin in love. Dengan semua perhatian mu yang bulat bulat kau berikan kepadaku. Dengan semua senyum ucapan good night manis yang mengawali mimpi manis ku.

Ku kira kita saling fallin in love saat kau mulai menceritakan semua lagu favorite mu. Saat dengan lucunya kita membuat lagu romantis itu menjadi konyol.

Semuanya berjalan baik-baik saja. Benar-benar baik-baik saja.
Aku yang menyukaimu danmenunggu mu diam-diam untuk bilang itu juga.

Sampai tiba-tiba kau berangsur menjauh. Melangkah mundur dengan meninggalkan raut muka keheranan di wajahku. “hai” yang ringan jadi begitu berat. Jadi begitu kutunggu tunggu tapi tak juga ada. Jadi semakin memikirkanmu kenapa semuanya menjadi beda dengan tiba-tiba.

Lalu aku mulai berfikir, mungkin hanya aku yang berbunga-bunga sedangkan kau menganggapku sebagai teman biasa. Teman tertawa seperti teman yang lainnya.

Iya.. seperti yang lainnya.
Kau semakin melangkah mundur dan akupun begitu. Kau semakin menjauh dan akupun seperti itu.

Lalu aku mulai terbiasa. Iya... terbiasa dengan melihatmu dari jauh diam-diam.

Sampai akhirnya aku terbiasa diam.

Lalu aku mulai berjalan tanpa mu. Tertidur tanpa ucapan ringan manis pengantar tidurmu. Tidak langsung menghubungimu saat aku terbangun di tengah malam berharap kau belum tertidur dan bisa menemaniku.

Aku jauuuh dan kau pun juga begitu.

Dan hari itu datang. Dengan saling mengganggam kehidupan masing masing di sebelah tangan kita, kita bertemu. Aku Cuma bisa diam.
Bagaimana aku harus bicara dengamu? Bagaimana aku harus melihat kematamu dan tersenyum saat yang ingin ku lakukan saat itu hanya mengajukan mu satu pertanyaan yang sama yang slama ini slalu ku ulang dalam diam saat tiba-tiba mengingatmu.

Satu pertanyaan.

Hanya satu pertanyaan.


Apa dulu, Cuma aku yang jatuh cinta?

Woensdag 06 Mei 2015

My Mr.Right(now)



Sekarang aku mau cerita tentang orang paling menyebalkan sedunia.

Pertama liat pas ospek SMA. Waktu itu aku nya udah kelas 3. Jadi kita-kita yang kelas 3 kebagian jadi LO. LO itu ya kayak wali kelas semasa ospek gitu. Trus aku dapat gugus 13. Nama gugusnya THOR. Kemarin sih tema nya superhero gitu.
Pertama masuk kelas dan perkenalan sih gak terlalu merhatiin. Terus tiba-tiba ada yang nge invite di BBM. Gak abis minta promote sih jadi inget aja sama yg nge invite. Liat dp nya kayak ciren eh pas masuk kelas besoknya, taunya si gendut ini fikirku.
Skip skip.
Waktu itu aku buat PM ngutip lagunya paramore yang judulnya decode nih ceritanya eh trus dia BM aku ngelanjutin lirik lagu yang aku kutip tadi. Terus chat singkat bahas itu lagu.
Berhubung kemarin lagi pacaran sama orang ya gak ngladenin ini chat. Trus dia chat lagi minta di bantuin deketin anak kelas 2. Aku nya nolak karena emang gak deket sama cewek itu.
Bla bla...  aku udah putus sama yang orang aku bilang tadi. Terus someday dia nge chat lagi. Chat gaje gitu. Aku nya juga masih biasa aja kan tau kalo dia naksir orang lain. Eh terus keterusan chatingan.
Kalo kalian fikir kita chatingannya ala ala pdkt gitu kalian salah besar. Dia ini orang nya bener-bener nyebelin. Tiap abis chatingan sama anak ini pasti bawaannya kesal mulu. Bukan kesal yang main main tapi kesal beneran. Gimana gak kesal coba, waktu itu ceritanya aku hp baru. Terus dia ngirim voice note gitu aku kira lagu atau apaanlah kan. Aku denger deketin ke telinga eh taunya suara kuntilanak. Dan sialnya hp baru tadi kelempar saking kagetnya. Hp baru yang masih mulus itu jatuh berderai ke lantai dan lecetlah dimana mana. Aku kesal bener dan males liat chat nya. Semingguan deh kayaknya mengabaikan chat nya dia. Sumpah itu kesal beneeeer.

Terus karena dia minta maaf terus jadi kita damai deh. Chatingan lagi deh tapi terus aku galau waktu itu karena something. Aku bener-bener males chatingan sama cowok. Gaya banget ya aku -_- sok cantik deh. Tapi itu beneran gak bohongan. Aku gak ingat kita nya berenti chatingan nya berapa lama tapi dia bilang sih sebulan.

Terus pas malem taun baru dia chat gitu deh. Aku masih males malesan balesnya. Tapi kita masih suka chatingan walaupun gak rutin.

And skip skip lagi.

Waktu itu dia minta di traktirin mocha kfc modusnya. Febuari tuh kalo gak salah. Kita biasanya ketemu disekolah ya paling Cuma senyum gak pernah ngobrol banyak. Tapi pas ke kfc waktu itu ya kayak udah lama akrab aja. Gak ada canggung canggungnya. Waktu itu dia bantuin aku hafalin skrip drama english.

Dan setelah itu kita nongkrong bareng beberapa kali di kfc dan sariwangi. Terus dia nembak gitu. Nembak? Haha lucu ya.
Awal-awal ngejalanin hubungan sih belum bisa percaya. Cewek mana sih yang yakin dari awal ya kan? Tapi gitu deh nyaman aja. Gak nyambung sih gak sepemikiran tapi nyaman.
Berantemnya banyak? Bukan banyak lagi dah udah keseringan. Kan udah dibilang tadi kalo dia ini nyebelin.
Dia ini bener-bener gak romantis. Bener-bener gak ada manis-manisnya. Kalo aku kesandung dia bakal bilang “makanya jangan gelenjit”. Kalo aku nya sakit dia bakal ngomel bukannya doain cepet sembuh.
Dia ini orangnya kasar.
Pertam kali jalan sama dia pake merah-merah dibibir dia bilang “is dasar cabe”. Nyoba pake pensil alis, sama dia langsung di lap pake air es tebu sambil bilang “gak usahlah kayak cabe cabean tu”. Terus aku kan udah kuliah ni jadi mau dong nyoba pake wedges. Eh dianya malah bilang “doain kejengkang sana biar tau rasa”. Jangankan mau pake baju yang ngepas di badan, yang gak gelebor aja udah di omelin. Mungkin dia nya bakal tepuk tangan kegirangan ya kalo bentuk pacarnya ini kumal kucal dekil.

Dia ini orangnya gak ada manis manisnya.
Kalo jalan pas malem nih dia pake jaket. Terus bilang “pegangin jaket dong panas”. Dia kan gede tu jadi pas aku yang pake jaketnya akunya kelelep. Aku bilang “kegedean” dianya bilang “biar”. Udah gitu doang.
Kalo lagi bawa mobil papa nya nih. Aku gak pake sabuk pengaman. Terus dia bilang “nah tu polisi polisi” pake nada yang bener-bener datar.
Setiap makan bareng nih. Aku kan makannya lelet. Jadi dia selalu habis duluan. Terus dia minum minumannya dia, pas minumnya dia udah abis terus dia ambil minumnya aku terus diminumnya. Kalo aku gak bilang “ini makanan nya en belum habis loooh” dia gak bakal nyisahin setetes air pun.
Pas jogging di pantai. Aku nya kan gak kuat lari. Jadi dia aku suruh lari duluan. Terus ada orang yang gangguin aku. Dianya muter balik terus bilang “baru ditinggal sebentar udah di ganggu orang dasar gelenjit”. Aku loh yang di ganggu disini malah aku yang di bilang gelenjit.
Pas jogging lagi nih. Ceritanya dia bawa aqua. Kita berdua gak ada yang bawa tas. Eh pada gakmau bawa itu aqua. Dia sama sekali gak ngalah. Aku nya kesel lah. Dia lari gitu aja. Itu aqua aku lempar kesal terus lari kearah berlawanan. Aku kira dianya bakal ngejar dan tau nya enggak. Dia duduk diparkiran. Rasanya mau aku ludahin dari belakang.

Dia ini lebay.
Cemburu sama semua cowok. Di cemburuin semua. Saking kesalnya aku sampe bilang “aku ini jelek mana ada yang mau selain kamu”.

Setiap liat foto aku boro boro muji. Gak menghina aja udah sukur.
Waktu lewat simpang lima kemarin nih aku bilang “en mirip sama yang lagi minum kopi tu kan kik?” sambil nunjuk reline syah yang ada di papan iklan top kopi terus dia jawab “iya mirip sama yang di tengah top”. Maksud nya biji kopi. Iya tau akunya item tapi gak segitunya juga kaliii.

Tapi dia yang pertama yang bisa deket sama ibu. Dan ibu suka.
Pertama ibu liat dia kaget looh. Ceritanya kan aku minta anter karena gerimis tu kalo gak salah. Terus pas hampir depan gerbang aku liat dia mau masuk gerbang. Terus aku bilang “bu itu tu kik” “yang mana kata ibu” kan rame tu pas di depan gerbang, terus aku bilang lagi “itu yang naik motor item” dan ibu bilang pake ekspresi kaget “kata eno kelas 1. Kok sebesar itu?” ngakak tau gak hahaha.
Ibu kalo sama dia mah joinan ngomelin aku.
Ibu pernah bilang gini “tumben bisa lama. Eno kan egois. Kiki nya sabar bener tu pasti”
“janganlah sering marahin kiki eno tu”. Ini yang anak ibu siapaaa? :’o

Aku jalan sama dia takut mau dandan. Takut di hina. Jadi ya aku pake jilbab seadanya biasa aja terus. Eh dia liat foto aku nya pake jilbab yang di lilit lilit gitu, kalo dia ngomongnya jilbab umi umi. Terus dia nya ngomel “kalo pergi sama kik gak pernah pake jilbab gini”. Aku nya serba salah deh.

Dan ada sesuatu yang buat aku makin sayang sama cowok gendut menyebalkan ini. waktu itu kita lagi berantem besar karena masalah kecil. Dia datang hujan lebat ngaburin mobil aak nya. Terus aku masuk mobilnya. Bilang mau putus putus gitulah. Terus dia Cuma bilang gak mau gak mau aja. Aku nya nyeseeek bener sampe nangis. Aku mau keluar dari mobil dia kunciin. Aku mau buka dikunci lagi gitu terus sampe giring nidji dateng nyanyi lagu hapus aku di bawah hujan. Eaaak enggak ding. Terus tiba-tiba dia nangis kayak anak kecil yang kehilangan emaknya di supermarket. Dia nangis sambil bilang “enggak en kik gak mau putus”. Dia nangis gak cool kayak cowok cowok yang di film korea. Dia nangis nya pake tampang ampun jelek parah sampe ingusnya meler meler. Dia makin jelek dan aku makin sayang J

Gak nyangka bisa punya hubungan paling lama sama cowok yang super nyebelin kayak dia.
Bosen? Pastilah pernah. Bohong bener kalo bilang gak pernah sama sekali. Tapi pas bosen gak pernah niat nyari pelarian. Paling Cuma uring uringan terus males bales sms. Tapi lama-lama bosennya juga hilang terus kangen lagi.

Ada yang datang? Pernah lah. Namanya juga hubungan. Apalagi ini udah lama. Dia mungkin pernah dan aku juga pernah. tapi mungkin karena dia gendut jadi hatinya aku Cuma muat sama dia. Yang lain gamuat kalo mau masuk hehe. Dia tetep yang selalu jadi orang nomor satu. Setahun ini bangun tidur pasti langsung liat hp dan senyum liat sms “goodnightnya” yang telat aku baca karena slalu ketiduran duluan. Setiap liat hp gak ada sms nya dia pasti kesel. Tapi kalo ada sms pun Cuma di baca, kadang lupa bales.


Kalo bahasa sok puitisnya sih dia itu rumahnya aku. Mau seseneng apapun diluar pasti bakal pulang kerumah. Mau sebosan apapun dirumah pasti bakal kangen rumah.

Yang lebih baik? Banyak. Tapi yang tetep baik waktu tau jahatnya aku ya dia. Yang lebih ganteng? Lebih banyak. Tapi yang bangga jadiin aku pacarnya kayak dia yang banggain aku ya Cuma dia.

Yang gak malu punya pacar jelek. Yang gak malu punya pacar gak kaya. Yang gak malu punya pacar gak pinter. Yang gak malu punya pacar gak gaul. Yang gak malu punya pacar katrok. Yang gak malu punya pacar yang banyak gak taunya. Ya dia. Yang aku tau dia pasti bisa dapetin yang lebih lebih lebih dari aku.dan dia tetep milih buat bertahan sama aku yang punya segudang sifat buruk. 

Aku tau aku sering bener ngecewain dia. Buat dia sakit hati. Buat marah. Aku tau kalo aku gak seistimewa itu, tapi kalo sama dia aku ngerasa aku ini...waaaah.
Aku, cewek yang gak malu buat bilang sayang duluan. Yang gak malu bilang kangen. Tapi malu buat ngakuin kalo aku cemburu.
Cewek yang ngebungkus cemburunya dengan menangis diam-diam. Cewek yang bakal uring uringan kalo lagi kangen. Cewek yang diam dan bertingkah kasar kalo lagi sakit hati. Cewek yang mudah bener nyerah. Cewek yang cepet ngambil kesimpulan tanpa fikir panjang. Cewek yang pesimis. Cewek yang bener-bener bisa bergantung ke orang yang udah bener-bener disayang. Cewek yang maunya keliatan kuat tapi malah keliatan tengkar. Keras kepala, kalo sekali bilang enggak ya enggak.
Cewek yang beruntung bisa jadi kepunyaan nya dia.
Dia, Muhammad Rizki Piero. My big boy. I love you. Always have and always will J

Dinsdag 28 April 2015

azeeeeel

Ini untuk kamu sahabat besar ku. Semua yang aku tulis disini tulus semua yang ingin aku sampaikan pada mu.

Aku sahabatnya tapi juga sahabatmu. Aku menyayangi kalian berdua, tentu saja. Dan aku tidak ingin membenarkan salah satu dari kalian untuk menyalahkan yang lainnya. Tapi aku wanita. Aku tau apa yang kau rasakan.
Aku pernah stuck parah seperti kau saat ini. kau tau aku yang paling tau posisi ini. dan tentu saja aku tidak ingin kau meringkuk terlalu lama di jurang aneh itu sendirian padahal ada yang menunggu mu dengan sabar di permuakaan.

Kalau kau masih mebanding bandingkannya dengan yang dulu, aku tau. Dan itu wajar. Kalau kau ingin mendapatkan yang jauh lebih keren dari yang dulu untuk kau bangga-banggakan di hadapannya, aku tau. Itu juga wajar.

Tapi... jangan sampai karena terlalu asik membanding bandingkan kau jadi lupa sekitarmu. Jangan sampai kau lupa bahwa ke-kerenan tidak akan membuatmu nyaman.

Lelaki yang sekedar suka banyak, tapi yang benar-benar suka itu sedikit. Laki-laki yang suka sama kamu banyak tapi yang dengan bangga nya bilang ke orang-orang kalau dia suka sama kamu itu sedikit.

Dia pasti punya alasan sendiri kenapa dulu meninggalkanmu. Kau tidak perlu tau alasan itu untuk moving on. Yang perlu kau tau hanya pasti ada yang lebih bisa menerima mu. Bukan menerimamu apa adanya, karena kamu lebih dari sekedar ‘apa adanya’ sayang J

Kita memang bukan cewek super cantik, tapi kita cukup pantas untuk punya lelaki yang membanggakan kita. Kita memang bukan cewek pintar dengan pemikiran luas, tapi kita cukup pantas untuk mendapatkan lelaki yang tulus tidak membodohi kita dengan kata kata manis. Kita memang bukan cewek manja dengan sikap lemah lembut yang menggemaskan, tapi kita pantas mendapatkan lelaki yang memperlakukan kita seperti putri. Kita memang bukan cewek yang memiliki segala-galanya, tapi kita pantas mendapatkan lelaki yang menjadikan kita segala-galanya.

Dia gak seistimewa itu untuk menjadi juri dalam hidup kamu. Ini tu hidup kamu. Lakukan apa yang mau kamu lakukan. Jangan berhenti Cuma karena takut di kritik sama dia oke?
Kamu pantas untuk lelaki yang memikirkanmu setiap saat bukan Cuma yang mikirin kamu waktu lagi bosan. Kamu pantas untuk lelaki yang mencemaskanmu bukan lelaki yang datang tiba tiba hilang tiba tiba. Kamu pantas untuk lelaki yang gugup karena kamu bukan yang meremehkanmu. Kamu pantas untuk lelaki yang menyukaimu dari awal bukan lelaki yang ingin datang saat kamu sudah berubah jadi seperti yang dia inginkan. Kamu pantas untuk lelaki yang dengan senang hati menunggumu bukan lelaki yang dengan sengaja membuat mu menunggu.

Kamu tau? Kamu merendahkan dirimu sendiri saat diam-diam sakit melihat dia dengan wanita lain. Kamu merendahkan dirimu sendiri saat diam-diam menangis memikirkannya. Kamu merendahkan dirimu sendiri saat diam-diam masih menunggu nya.


Kamu pantas untuk yang jauh lebih baik

a love thing

Orang punya definisi masing-masing tentang cinta. Definisi yang tidak menetap. Definisi yang berubah seiring berubahnya keadaan. Cinta itu sendiri bisa dengan cepat berubah ataupun mengubah.
Ada yang merasakan cinta dengan degup jantung yang melemahkan kaki. Yang membuatmu jadi tidak nyaman tapi menyenangkan. Yang membuatmu ingin terus melihatnya meski kau tau kau tak mampu berbuat apa-apa.

Ada yang merasakan cinta yang tenang dan aman. Kau tidak merasa debar aneh. Yang kau rasakan Cuma rasa nyaman yang membuatmu ingin terus tinggal. Yang membuatmu merasa bahwa masalah tidak akan menyentuh hidupmu selagi kau berada disampingnya.

Ada juga yang merasakan cinta dari rasa sakit. Cinta yang penuh dengan keikhlasan. Semakin sakit yang kau rasakan semakin kau tau kalau kau masih tetap dan terus saja mencintainya. Cinta yang tidak bisa menjamah. Bukan karena kau takut, tapi hanya karena kau tidak ingin merusak kehidupannya dengan kehadiranmu. Hanya karena kau beranggapan bahwa orang lain selalu lebih bisa melengkapinya.

Ada juga yang merasakan cinta dengan kegembiraan sekaligus kesedihan. Kau sudah berada di zona nyaman yang aman. Saling berbagi tanpa mengetahui. saling mendengarkan tanpa mengerti. Semakin kau bahagia disampingnya semakin kau sadar bahwa itu cinta. Tapi karena kenyamanan yang sudah lebih dulu ada sehingga membuatmu takut merusak segalanya dengan pengakuan bodoh mu.  Jarakmu hanya sebatas lengan tapi kau tau dan sadar seberapa jauh jarak yang sebenarnya terbentang. Semakin kau merasa sedih, semakin kau tau perasaan itu terus berkembang.

Ada juga yang merasakan cinta dengan pengorbanan. Kau menatapnya tapi memikirkan orang lain. Kau ingin pergi dengan yang lain tapi sangat ketakutan untuk menyakiti hati yang mencintaimu dengan tulus. Kau menjaga perasaan orang lain dengan melukai perasaaanmu sendiri. Berkali-kali menanamkan di benakmu bahwa dicintai saja sudah cukup. Semakin kau mencoba membahagiakannya semakin hati mu sakit.

Yang merasakan cinta dengan senyum yang selalu saja tidak bisa lepas dari bibir. Kau tidak memilikinya tapi juga tidak jauh darinya. Kau tau bahwa hatinya untukmu tapi kau juga tidak tau apa kah itu kenyataan atau hanya situasi membahagiakan yang kau karang sendiri. Cinta yang menyemangati setiap langkahmu. Cinta yang memberikanmu harapan.


Tentu saja masih banyak lagi definisi cinta yang tidak mampu aku tuliskan disini. Definisi cinta dengan berbagai kondisi yang tidak pernah terbayangkan sebelumnya.