Saterdag 01 Februarie 2014

malam itu

Ini pertama kalinya.
Duduk berhadapan dengannya.
Memerhatikan wajahnya sedekat ini.
Aku ingin tersenyum tapi tidak dengan suasana seperti ini.


Aku bisa melihat semuanya didalam matanya. Kebingungan yg sama seperti yg aku punya. Bedanya dia bingung cara menyampaikannya dan aku bingung bagaimana harus mendengarkannya.


Matanya sendu tapi itu tetap membuatku cinta.
Bahunya terlihat berat tapi aku tetap suka.


Aku ingin bertanya tapi terhenti diujung lidah begitu saja.


Dia mulai berbicara.
Kata katanya menyakitkan tapi aku tetap mencintai suaranya. Hati mulai terasa sakit tapi disudut yang lain, memandanginya seperti ini membuatku semakin cinta.


Untuk yg pertama. Aku berdiam dihadapannya sedekat ini. Dan lalu apa setelah ini. Setelah melihatnya sedekat ini aku harus melihatnya pergi?

Apa aku bisa?

Apa aku bisa menepikannya seperti yg akan dilakukannya dengan ku nanti?
Apa aku bisa menggantinya dengan mudah seperti yg akan dilakukannya nanti?


Apa iya bukan cuma aku yg nanti akan terluka disini seperti katanya?
Apa iya bukan cuma aku yg merasa ini sangat sakit dan sulit?


Saat dulu aku memintanya mengerti. Apa iya sekarang aku bisa mengerti saat dia memintaku melakukan hal yg sama seperti dulu yg pernah dia lakukan?

Ternyata sulit. Dan dulu dia bisa. Dan ternyata ini sakit. Tapi dulu dia biasa saja.
Apa iya disini cuma aku yg cinta?


Ini sulit.