“kau yang terbaik yang pernah aku dapatkan.aku hanya hampir
lupa dan nyaris kehilanganmu”
Pernah ngebayangin gak, ada yang bilang kayak gini ke kamu?
Pernah berharap gak, ada yang menyesali keputusan bodohnya
dan datang ke kamu dan bilang kayak gini?
Pasti rasanya seneeeeng bener.
Ini tentang kamu dan dia buka orang lain, bukan hal lain
atau bukan hal yang kamu anggap berhubungan dengan kalian berdua.
Saat kita bertemu sesorang,
Yang beda. Yang sejak awal hati kamu udah berteriak kegirangan.
Yang tanpa kamu sadar dia begitu membuatmu nyata.
Dia datang dan kau mendapatkannya,
Dengan alasan yang kamu sendiri bingung mau ngungkapinnya
gimana.
Dia memang bukan orang paling sempurna yang bisa buat orang
lain berdecak kagum,
Tapi dia akan menjadi begitu sempurna saat memberikan kamu
hubungan yang kamu anggap nyaris sempurna.
Dia mencintaimu.
Membuatmu nyaman berada terus disisinya.
Membuatmu bahagia dengan semua yang di perlakukan denganmu.
Membuat hidupmu lebih berwarna dengan semua kasih sayangnya.
Dia mungkin bukan benar-benar orang yang kau impikan.
Bukan benar-benar orang yang kau harapkan.
Tapi saat dia tersenyum padamu, memandangmu lembut dan bilang
3 kata menakjubkan itu,
Kau akan sadar, dia yang kubutuhkan.
Seseorang luar biasa yang mendoakanmu dalam setiap sujudnya.
Yang menjaga hatinya melebihi apa yang kau tau.
Membuatmu percaya lebih dari yang kau harapkan.
Mengasihimu tanpa kau upayakan.
Dia
Yang saat menggenggam tanganmu dan hatimu tiba-tiba berkata
‘tangan ini seperti diciptakan untuk menggenggam tanganku’
Kau yang menjadi begitu kecil dan rapuh ketika berada
disisinya.
Kau yang membuatnya menjadi seperti begitu kuat.
Dia yang tersenyum saat melihatmu.
Dia yang menjadi kaku saat tiba-tiba raut sedihmu muncul.
Dia yang menelan pedih saat kau mulai menjatuhkan air mata.
Hubungan tidak selalu menjadi milik 2 orang.
Ada kalanya ‘sesuatu’ datang. Sesuatu yang bisa menguatkan
atau malah menghancurkan hubunganmu.
Itu tergantung dengan pilihan kalian.
Bagaimana kalian menyambutnya.
Bagaimana kalian menyikapinya.
Saat kau di letakkan di tengah-tengah pilihan itu.
Saat kau berharap semua yang kau putuskan tak pernah terjadi.
Saat itu kau kalah dengan pilihanmu.
Kau bukan manusia super yang mampu menyayangi 2 orang
sekaligus tanpa menyakiti salah satunya.
Kau bukan manusia hebat yang selalu bisa mengatasi lukamu
sendirian.
Berhentilah memikirkannya dengan fikiran ‘itu mudah bagiku’
Saat sakit itu menjadi lebih dalam
Saat lubang dihatimu semakin menghitam.
Apa kau tau yang kau lakukan?
Saat kau memilih melepaskannya.
Saat kau memilih menjatuhkan dirimu kedalam lubang
penyesalan.
Saat kau memilih melihatnya bahagia dengan menahan semua
pedih.
Saat kau mulai diam, membuang muka dan menghela nafas kesal
dihadapannya.
Jangan kira kau sudah berhasil memebencinya.
Kau hanya mencoba menghialangkan sakit saat melihat matanya
dan mengingat semua kenangan manis yang memilukan.
Saat air mata yang hanya memahami hatimu.
Saat kediaman yang mampu menemanimu.
Saat sakit mulai menyatu pada di hatimu.
Saat kau mulai mengingat kembali semua yang berlalu.
Saat itu kau mencintainya dan hanya mendapatkan bayangannya.
‘jangan mengambil keputusan yang membuatmu mendapatkan “akar”
karena tak mampu manjaga “rotan”mu dengan baik’